Kubu Raya – Murid kelas XII Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kubu Raya mengikuti kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang diselenggarakan oleh Bimas Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kubu Raya pada Kamis (9/10/2025) di Aula MAN 1 Kubu Raya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan moral dan mental remaja agar terhindar dari praktik pernikahan dini, sekaligus menumbuhkan pola pikir yang matang dan bertanggung jawab.
Kegiatan BRUS secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kubu Raya, Ekhsan, dan turut dihadiri oleh Kasi Bimas Islam, Abu Bakar selaku ketua panitia, Kepala MAN 1 Kubu Raya, Sholihin, Pengawas Madrasah, Rusnila, serta Zuraidah sebagai narasumber.
Dalam laporannya, Abu Bakar menyampaikan bahwa program BRUS merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap generasi muda yang tengah menghadapi berbagai tantangan zaman. Ia menyebut generasi Z dan milenial sering kali digambarkan sebagai generasi “strawberry” — tampak kuat di luar, tetapi rentan di dalam. Karena itu, mereka memerlukan pembinaan agar mampu berpikir kritis, memiliki prinsip kuat, dan tidak mudah terbawa arus negatif. “Kegiatan ini menjadi sarana bagi remaja untuk membentuk karakter dan pola pikir yang matang, terutama dalam memahami makna pernikahan dan tanggung jawab yang menyertainya,” jelasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ekhsan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Ia mengingatkan pentingnya mengimbangi kemajuan teknologi dengan kebijaksanaan lokal. “Teknologi modern memang penting, tetapi pengalaman dan nilai-nilai lama juga berharga. Keduanya harus berjalan beriringan untuk membentuk pribadi yang bijak dan berkarakter,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ekhsan mengingatkan para peserta agar menghindari pernikahan siri karena tidak memiliki kekuatan hukum dan sering kali merugikan pihak perempuan. Ia menegaskan bahwa menikah pada usia ideal sangat penting untuk menjaga kematangan emosional dan kesehatan calon ibu serta anak. “Pernikahan dini dapat meningkatkan risiko stunting, kekurangan gizi, bahkan menurunkan kualitas kecerdasan anak. Karena itu, berpikirlah matang sebelum menikah,” pesannya.

Di akhir kegiatan, Ekhsan berpesan kepada seluruh siswa agar mengikuti kegiatan dengan serius dan mengambil pelajaran dari setiap materi yang disampaikan. Ia berharap kegiatan BRUS dapat menjadi bekal penting bagi para siswa untuk tumbuh menjadi generasi yang cerdas, tangguh, dan siap menghadapi masa depan dengan bijak. (HUMAS)
